Sabtu, 14 Januari 2017

3 Cagub Dicurhati soal Fasilitas Perfilman di Ibu Kota

KABAR BARU HARI INI
3 Cagub Dicurhati soal Fasilitas Perfilman di Ibu Kota - Pembaca berita Info Terkini, kami menghadirkan kabar berjudul 3 Cagub Dicurhati soal Fasilitas Perfilman di Ibu Kota, kami telah mempersiapkan banyak berita dalam situs kami dari hasil bidikan reporter kami dilapangan maupun dari hasil referensi kantor berita online nasional maupun internasional Artikel Nasional, Artikel News, yang kami tulis kembali dengan sedikit penyempurnaan.

Topik berita berikut adalah : 3 Cagub Dicurhati soal Fasilitas Perfilman di Ibu Kota

Topik Berita Lainnya :


Jakarta - Industri perfilman Indonesia turut menjadi sorotan 3 calon gubernur DKI Jakarta. Mereka berjanji akan membuka akses seluas mungkin bagi insan perfilman di Jakarta.

Basuki T Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono melakukan dialog dengan para insan kreatif, para pegiat startup digital, aktor dan entitas film, wirausaha muda, dan pemuda.

Mereka melakukan dialog itu dalam sebuah acara bertajuk 'Kumpul Masyarakat Kreatif, Digital, dan Perfilman' di Soehanna Hall, The Energy Building SCBD, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta Selatan, Sabtu (14/1/2017).

Cagub nomor urut 2 Basuki T Purnama (Ahok) menawarkan kantor pemerintahan untuk dapat dialihfungsikan menjadi bioskop. Dia mengaku sempat berkoordinasi dengan Perusahaan Film Nasional (PFN) untuk mendirikan pusat kreatif perfilman di kawasan Otista, Jakarta Timur.

"Di Otista itu, PFN punya tanah 2,4 hektar. Saya minta, bisa nggak buat pusat kreatif perfilman. Pemda DKI yang danain," ucap Ahok.

Pada kesempatan itu, Ahok sempat berdialog dengan tokoh perfilman Dennis Adhiswara. Dennis menanyakan rencana pendirian gedung bioskop dan upaya apa yang bisa dilakukan untuk membantu rencana itu.

"Kapan kira-kira rencana pendirian bioskop dan apa yang bisa kami lakukan untuk memberi bantuan?" tanya Dennis.

Ahok menanggapi bahwa sebenarnya ada konsep untuk menjadikan rumah-rumah tua sebagai tempat memutar film. Pihak Pemda akan membeli rumah-rumah itu jika memang ada yang menginginkan.

"Sebetulnya sudah saya tawarkan. Kalau Anda ketemu rumah-rumah tua di Menteng atau Kebayoran Baru, Anda ingin sederet jalan itu ada bioskop-bioskop kecil, Anda bilang saja ke kami. Kami beli rumahnya," jawab Ahok.

Sementara itu, Anies Baswedan menyatakan pihaknya akan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi dunia perfilman untuk memproduksi film di Jakarta. Dia juga akan memberi insentif bagi industri film dengan pajak lebih rendah.

"Kita juga akan bangun pusat kesenian performing arts sehingga Jakarta punya tempat yang bisa menyaingi kota besar lain," ujar cagub nomor urut 3 itu

Dia menyatakan bahwa seluruh ruang di Jakarta harus dibuka untuk dapat digunakan bagi aktivitas perfilman. Hal itu ia sampaikan ketika menanggapi pertanyaan Wanda Hamidah.

"Fasilitas apa yang akan diadakan? Khusus industri film, saat ingin menggunakan fasilitas umum, bagaimana?" tanya Wanda.

Anies pun membayangkan izin yang dipermudah. Dia percaya saat kota hidup karena keberadaan seni, maka adab juga akan timbul.

"Seni menumbuhkan rasa. Adab masyarakat akan timbul saat ada keberadaan seni," ucap Anies.

Pada kesempatan lain, Dwiki Dharmawan menanyakan ada atau tidaknya niat Anies untuk merencanakan pembangunan tempat khusus kesenian. "Jika terpilih, ada niat membangun tempat untuk seni?" tanya Dwiki.

Menanggapi itu, Anies menyatakan pihaknya akan menyiapkan infrastruktur. Dia ingin membangun studio film di kawasan Sukabumi.

"Kami akan menyiapkan infrastruktur film, tidak harus ke Thailand untuk mixing. Kita mau bangun studio alam, lokasi di Sukabumi. Indonesia bisa jadi tempat membuat film sineas luar negeri, agar bisa ada interaksi antara sineas lokal dengan luar negeri," ujarnya.

Sementara cagub nomor urut 1 menyatakan ingin meningkatkan kesejahteraan pekerja seni. Dia ingin Jakarta menjadi pusat seni dan budaya. Agus Yudhoyono juga menginginkan Dewan Kesenian Jakarta mampu menjadi mitra pemerintah dalam memajukan seni di Jakarta.

"Saya ingin DKJ bukan sebagai instrumen pemerintah, tapi mitra pemerintah. Kita harus duduk bersama membahas kebijakan. Ini agar DKJ memiliki peran yang lebih baik lagi," kata Agus.

Fauzan yang mewakili asosiasi produser film Indonesia sempat berkeluh kesah kepada Agus. Dia mengeluhkan sisi keamanan yang dialaminya saat memproduksi sebuah film.

"Mas, waktu kita produksi film 'Filosofi Kopi', kita diminta uang 20 juta per hari oleh RT RW setempat, juga ormas. Padahal itu kan syuting di kafe milik dia sendiri, kalau nggak dikasih, ada gangguan," keluh Fauzan.

Agus pun berjanji hukum harus ditegakkan tanpa pilih kasih. Dia menyatakan tidak akan ada pungli jika nantinya dia terpilih sebagai Gubernur.

"Tidak akan ada pungli kepada siapa pun. Kita harus tegakkan hukum tanpa pilih kasih. Kita komunikasikan baik-baik, warga harus diperhatikan," kata Agus.

Sumber berita: detik.com

Sekian kabar 3 Cagub Dicurhati soal Fasilitas Perfilman di Ibu Kota dan dapatkan juga banyak kabar menarik paling hangat, top, dan paling baru.

Bagikan link berita untuk teman https://infot3rkini.blogspot.com/2017/01/3-cagub-dicurhati-soal-fasilitas.html